Tugas Pendidikan Agama Islam 4
Tugas Kelompok Pendidikan Agama
Aliran Radikalisme
Nama Anggota :
· Titi Latifah Nurullah
· Alyana Maulia Rahmah
· Shalsa Syawalia
· Alisa Kusuma Wardhani
· Cindy Nurmala
· Fajria
Nama Individu : Cindy Nurmala
Kelas : 1B
Prodi : Bimbingan
& Konseling
Bom Bali 2002
Tragedi Bom Bali I adalah sebuah aksi pengeboman di tiga
lokasi di Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002 dan disebut sebagai peristiwa
terorisme terparah dalam sejarah Indonesia. Pada peristiwa Bom Bali I, tiga buah bom
mengguncang Pulau Dewata tepatnya di depan Diskotek Sari Club dan Diskotek
Paddy's Pub yang berlokasi di Jalan Legian, Kuta, serta di depan Kantor
Konsulat Amerika Serikat di daerah Renon, Denpasar. Latar belakang peristiwa Bom Bali terjadi juga karena para
teroris menganggap bahwa Bali adalah pusat maksiat dan lokasi yang tidak sesuai
dengan ajaran Islam. Para teroris secara umum memang menargetkan lokasi –
lokasi yang dianggapnya menjadi pusat kemaksiatan.
Kronologi Kejadian
12 Oktober 2002, pukul 20.45 WITA
Pada hari kejadian, Ali Imron telah
menyiapkan satu bom kotak dengan berat 6 kilogram dengan sistem remote yang
dapat diledakkan dari jarak jauh dengan menggunakan ponsel. Pada pukul 20.45
WITA di malam, dengan menggunakan motor, Ali Imron meletakkan bom tersebut dtrotoar
dekat Kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat. Selanjutnya Ali Imron menuju
kawasan Legian di dekat Diskotek Sari Club dan Diskotek Paddy's Pub untuk
memantau lalu lintas, dan kemudian kembali ke rumah kontrakannya.
12 Oktober 2002, pukul 22.30 WITA
Pada sekitar pukul 22.30 WITA, Ali Imron
bersama dua pelaku bom bunuh diri yakni Jimi dan Iqbal berangkat menuju kawasan
Legian dengan mobil Mitsubishi L300. Sementara pelaku lainnya, yaitu Idris mengikuti mobil
tersebut dengan menggunakan motor.
Sesampainya di Legian, Ali Imron memerintahkan
Jimi untuk menghubungkan kabel-kabel detonator ke kotak switch bom di mobil
Mitsubishi L300 yang diparkir di depan Diskotek Sari Club. Sementara Iqbal yang
menjadi pengantin bom diperintah untuk memakai bom rompi yang ditujukan untuk
meledakkan diri di Diskotek Paddy's Pub.
12 Oktober 2002, pukul 23.15 WITA
Ledakan pertama terjadi di dalam
Diskotek Paddy's yang berasal dari dari rompi yang dikenakan Iqbal. Ledakan
berikutnya terjadi lima meter di depan Diskotek Sari Club yang berasal dari bom
di dalam mobil di mobil Mitsubishi L300 yang dikendarai Jimi. Tidak berselang
lama, bom kembali meledak di depan Kantor Konsulat Amerika Serikat di daerah
Renon, Denpasar Bali.
Jumlah Korban Bom Bali I
Peristiwa Bom Bali I merenggut nyawa 202 orang
dan mengakibatkan 209 orang luka-luka. Korban mayoritas merupakan wisatawan
mancanegara dan beberapa warga negara Indonesia. Para korban Bom Bali I adalah
88 warga negara Australia, 38 warga negara Indonesia, 28 warga negara Inggris,
7 warga negara Amerika, 6 warga negara Jerman. Kemudian terdapat 5 warga negara
Swedia, 4 warga negara Belanda, 4 warga negara Prancis, 3 warga negara Denmark,
3 warga negara Selandia Baru, 3 warga negara Swiss. Para korban meninggal juga
termasuk masing-masing 2 warga negara Brasil, Kanada, Jepang, Afrika Selatan,
dan Korea Selatan. Terakhir ada masing-masing 1 orang warga negara Ekuador,
Yunani, Italia, Polandia, Portugal, dan Taiwan. Para korban dilarikan ke RS
Sanglah, RS TNI AD, RS Darma Usada, RS Wangaya, RS Puri Raharja, RS Darma
Yadnya, RSUD Kapal, RS Surya Duhasa, RS Kasih Ibu, RS Prima Medika, dan RS Sos
Medika. Untuk mengenang dan menghormati para korban Bom Bali I, pemerintah
membangun sebuah monumen Monumen Panca Benua atau lebih terkenal dengan Ground
Zero. Di monumen tersebut terdapat 196 nama korban tewas yang berhasil
diidentifikasi dan 22 bendera negara. Monumen ini diresmikan oleh Bupati
Badung, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi bertepatan dengan peringatan dua tahun
Tragedi Bom Bali tanggal 12 Oktober 2004. Pelaku Bom Bali I Penyebab
tragedi Bom Bali I adalah aktivitas teroris yang terorganisir dan direncanakan
dengan matang. Pelaku yang merupakan kunci dari tragedi Bom Bali I adalah
Amrozi Bin Nurhasyim. Amrozi ditangkap di rumahnya di Desa tenggulun, Lamongan,
Jawa Timur pada 10 November 2002. Dari kesaksian Amrozi, diketahui ada lima
orang yang menjadi tim inti pengeboman yaitu yakni Ali Imron (adik Amrozi), Ali
Fauzi (saudara lain ibu kandung Amrozi) dan Qomaruddin yang menjadi eksekutor
di Sari Club dan Paddy's. Selain itu ada M Gufron (kakak Amrozi) dan Mubarok
yang membantu mempersiapkan pengeboman. Tersangka lain adalah Imam Samudra yang
ditangkap pada 26 November 2002 di Kapal Pelabuhan Merak. Kemudian dari hasil
penyelidikan, total ada 26 orang yang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka,
termasuk Umar Patek alias Umar Kecil. Fakta di persidangan menyatakan bahwa
para pelaku pengeboman diyakini merupakan anggota Jamaah Islamiyah (JI).
Perisitiwa pengeboman
ini termasuk kedalam aliran radikalisme dimana aliran ini merupakan suatu paham
yang dibuat oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau pembaharuan
tatanan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara kekerasan,
dalam hal ini yaitu terkait dengan pengeboman, sebab kelompok radikal dapat
melakukan cara apapun agar tujuannya dapat terlaksanakan termasuk meneror pihak
yang tidak pro dengan mereka.
Komentar
Posting Komentar